Lombok Barat, NTB – Kebakaran di Lombok Barat (Lobar) satu bulan terakhir ini sangat tinggi. Terhitung sejak Agustus hingga awal bulan ini, tercatat sebanyak 20 kali kejadian. Itu sekaligus kasus terbanyak selama beberapa tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar Moh. Syahlan mengatakan, pada Agustus lalu, tercatat 17 kali kejadian. Kemudian pada awal September ini tiga kali peristiwa kebakaran. “Memang belakangan ini sangat banyak, dalam sehari bahkan pernah tiga titik kebakaran,” jelasnya.
Syahlan mengatakan, jika dihitung sejak Januari 2023 lalu, Dinas Damkar sudah mencatat 42 kali kejadian kebakaran. Dia bersyukur, dari puluhan kasus ini, tidak ada korban jiwa. “Tetapi kerugian materi sangat besar, mencapai puluhan miliar,” jelasnya.
Dari rentetan peristiwa itu, terbanyak kebakaran lahan. Kemudian kebakaran rumah dan pertokoan. Syahlan mengatakan, dengan cuaca cukup panas ini, sangat rawan terjadi kebakaran. “Sehingga kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada,” ujar Syahlan.
Seperti tidak membakar sampah sembarangan. Atau memastikan bahwa kompor gas dalam keadaan mati ketika hendak keluar rumah. “Jangan meninggalkan api kalau sedang membakar sampah, karena itu jadi pemicu kebakaran,” tambahnya.
Kejadian kebakaran terakhir di Desa Tempos, Kecamatan Gerung. Yaitu kebakaran lahan yang merambat ke salah satu rumah warga. Amukan api ketika itu menghabiskan beberapa perabotan. Sebelum itu, kebakaran lahan di Kecamatan Sekotong dan Kecamatan Lingsar.
Sosialisasi bahaya kebakaran terus dilakukan Dinas Damkar. Syahlan mengaku, pihaknya sudah turun hingga ke tingkat desa. “Itu sebagai langkah antisipasi kita. Di samping itu, kita juga mengimbau agar segera melapor jika mengalami kejadian kebakaran,” pungkasnya.