23.5 C
Mataram
Monday, September 16, 2024

Program Kartu Prakerja menghadirkan banyak Manfaat dan Kemudahan

Must read

Mataram, NTB – Dalam Acara Temu Alumni Prakerja Provinsi NTB yang dhelat di Hotel Grand Legi Mataram, (Sabtu, 2/9- 2023) terungkap bahwa program unggulan yang dicanangkan Presiden Jokowi pada tahun 2019 tersebit telah dirasakan memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para alumni untuk bisa mengakses kesempatan kerja.

Dalam Sesi Dialog dengan Narasumber antara lain: Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Operasional Program Kartu Prakerja Hengki Sihombing, Kadisnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH, dan perwakilan Bank Indonesia Dedi mengupas tuntas bahwa program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau Pekerja/Buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Program yang merupakan realisasi dari janji Presiden Jokowi ini awalnya bertujuan untuk peningkatan SDM, namun karena pandemi covid, program ini berubah menjadi program semi bansos.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan program kartu prakerja dilaksanakan sejak tahun 2020 atau telah berjalan selama 3,5 tahun dan akan berlanjut hingga tahun 2024 nanti.

“Untuk keberlangsungan kartu prakerja tentu saja akan menyesuaikan dengan hasil evaluasi dan kepala negara selanjutnya. Tetapi seyogyanya dalam perjalanan suatu bangsa itu harus dilanjutkan, karena jika memulai dari awal butuh untuk riset kembali. Hal ini tentu tidak efektif,” ujarnya.

Meski baru berusia 3,5 tahun, ternyata banyak negara lain yang ingin belajar program kartu prakerja ini, diantaranya Kamboja, Maroko, dan korsel.

Di NTB sendiri pada gelombang terakhir, peserta kartu Prakerja sebanyak 11.861 orang dengan pendaftar sekitar 53 ribu lebih. Melihat animo yang besar di NTB, Puspa menyampaikan kuota kartu prakerja akan ditambah pada periode selanjutnya. Sambil menunggu program regular kartu Prakerja, masyarakat bisa mengikuti Indonesia Skills Week yang berisi berbagai macam pelatihan secara online dengan gratis, murah dan mudah selama 1 minggu.

Puspa mengungkapkan peserta kartu prakerja paling banyak berasal dari Kab. Lombok Timur dengan jumlah 4.400 orang, disusul oleh Kab. Lombok Barat dengan 2.200 orang, Kab. Lombok Tengah 1.500 orang, kemudian Kota Mataram dan Kab. Sumbawa Barat (KSB) paling sedikit, yaitu 79 orang.

“Pendaftar dan peserta kartu prakerja paling banyak adalah lulusan SMA dengan usia rata2 di bawah 35 tahun atau generasi milenial dan generasi Z. Program pelatihan yang paling banyak diminati diantaranya pelatihan pengembangan diri, teknik ketepatan waktu, pemecahan masalah kompleks, belajar kepememimpinan, e-commerce, membangun website, manajemen data dan database,” terang Puspa.

Sebelum memulai pelatihan, setiap peserta mengikuti pre-test untuk mengetahui kemampuan dasar dari peserta. Hasil pre-test peserta kebanyakan di angka 40, namun setelah mengikuti pelatihan selama 15 jam peserta kembali di test dan hasilnya menunjukkan skor 60 ke atas.

“Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh peserta pelatihan. Indikator inilah yang membuat program kartu prakerja dinilai efektif dalam meningkatkan SDM, sehingga dilirik oleh negara lain,” ujar Denni.

Kadisnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH menanggapi tentang sedikitnya pendaftar di KSB disebabkan oleh kendala sinyal untuk online, karena lokasinya yang masih jauh dari jangkauan BTS sinyal. Apalagi kondisi geografis Pulau Sumbawa yang berbukit-bukit mengharuskan BTS sinyal harus ditempatkan di tiap-tiap bukit agar jangkauan sinyal internet lebih luas lagi.

Dengan dibukanya pelatihan kartu prakerja skema normal, Aryadi berharap pelatihan secara offline lebih diprioritaskan untuk daerah-daerah yang lokasinya terpencil, seperti sejumlah daerah di NTB yang masih blank spot.

Pemerintah daerah, kata Gde Aryadi berharap pelatihan offline kartu prakerja tidak hanya dibuka di Kabupaten-Kabupaten di Pulau Lombok, tetapi juga di Pulau Sumbawa agar cakupan penerima manfaat program kartu prakerja lebih luas lagi.

“Apalagi ada 3 proyek strategis yang perlu lebih awal disiapkan tenaga kerjanya, baik hard dan soft skill, yakni pengembangan kawasan industri smelter di KSB, kemudian pengembangan food estate di Labangka Sumbawa dan kehadiran PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) di Hu’u Dompu yang kini sedang melakukan eksplorasi pertambangan mineral pada areal seluas 29.000 hektar,” terang Aryadi.

Perwakilan Bank Indonesia, Dedi menyampaikan bahwa banyak kemudahan yang diperoleh dengan adanya kemajuan teknologi. Namun banyak pula yang harus dijaga, terutama informasi pribadi. Jangan sampai informasi pribadi dijadikan objek social engineering dari pihak tertentu. Jadi bijaklah dalam menggunakan teknologi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untungnya program kartu prakerja memiliki quality control yang sangat baik, sehingga keamanan dari informasi pribadi peserta lebih terjaga.

“Pada dasarnya kita harus berprinsip untuk memberikan yang terbaik. Sebagai mitra Prakerja, LPK harus memiliki kriteria yang bagus agar bisa memberikan pelatihan yang terbaik kepada masyarakat,” ujar Dedi.

Direktur Operasi dan Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing terkait dengan data di database Prakerja saat ini masih aman. Tim Kartu Prakerja telah menyiapkan tenaga kerja yang profesional di bidang IT untuk menjaga keamanan.

Jika ada hacker/virus yang datang, kartu Prakerja telah menyiapkan prinsip-prinsip keamanan. Bahkan karyawan yang bekerja di tim kartu Prakerja tidak bisa sembarangan mengakses/meminta data peserta kartu Prakerja. Jadi, jika ada yang meminta data kartu Prakerja untuk sampel penelitian, pihak kartu Prakerja hanya memberikan data sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan.

Pada sesi tanya jawab:
Surya dari Lombok Timur angkatan 5 kartu prakerja tahun 2020 saat ini sudah bekerja di BUMN sebagai karyawan outsourcing. Ia mengikuti 3 pelatihan, yakni Customer Service, English for sales person, cara menghasilkan uang dari Whatsapp. Surya menanyakan tentang seberapa efektif rekrutmen Prakerja pertama dan bagaimana bisa menjadi karyawan tetap.

Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan untuk menjadi karyawan tetap, kartu Prakerja dan Kadisnakertrans tidak memiliki wewenang dalam hal itu. Jika ada jalur spesial, maka berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.

Oleh karena itu, Ia berpesan bahwa peserta kartu prakerja harus memiliki semangat juang yang tinggi, yakinkan diri bahwa layak mendapatkan pekerjaan tertentu. Jangan ragu untuk menunjukkan potensi diri, agar perusahaan tertarik merekrut sesuai dengan kompetensi dimiliki.

Penanya kedua, Ahmad Satria dari Lombok Tengah mengikuti kartu prakerja pada gelombang 43 dengan pelatihan belajar rumus excel dan saat ini sudah bekerja sebagai operator pada kampus swasta di Gerung. Ia menanyakan apakah bisa mengambil pelatihan lagi jika saldo sudah habis.

Menanggapi pertanyaan ini, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan jika ingin upskilling tetapi saldo Prakerja sudah habis, maka bisa mengikuti Indonesia skills week yang menyediakan 100 pelatihan gratis dan 64 pelatihan dengan biaya Rp. 20.000.

“Saya berharap alumni prakerja memiliki jiwa mandiri, terdidik, disiplin, optimis dan pantang menyerah,” ujar Puspa.

Penanya ketiga, Hairul Patoni dari Lombok Barat menjadi peserta kartu Prakerja pada Gelombang 13 dan mengikuti pelatihan menjahit. Ia menanyakan tentang bagaimana mengikuti Indonesian skills week, tetapi akun Prakerja sudah tidak aktif.

Direktur Operasi dan Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing menjawab bahwa sejak tahun 2022 pihak kartu prakerja meminta permission location untuk mendata kesesuaian antara alamat yang didaftarkan sesuai KTP dengan domisili sebenarnya.

Penanya keempat, Felicia Nurlaili dari Mataram menjadi peserta kartu Prakerja pada tahun 2021. Ia menanyakan adakah komunitas alumni untuk memperluas usaha.

Menjawab pertanyaan tersebut, Perwakilan Bank Indonesia Dedi menginformasikan bahwa selain Indonesia skills week, pihak kartu Prakerja juga menciptakan komunitas alumni yang akan dikelompokkan berdasarkan lokasi domisili dan jenis usaha.

“Adanya pengelompokan ini berfungsi untuk menjalin silahturahmi dengan sesama alumni dan dapat memperluas jaringan usaha masing-masing,” ujarnya.Mataram, NTB – Dalam Acara Temu Alumni Prakerja Provinsi NTB yang dhelat di Hotel Grand Legi Mataram, (Sabtu, 2/9- 2023) terungkap bahwa program unggulan yang dicanangkan Presiden Jokowi pada tahun 2019 tersebit telah dirasakan memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para alumni untuk bisa mengakses kesempatan kerja. Dalam Sesi Dialog dengan Narasumber antara lain: Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Operasional Program Kartu Prakerja Hengki Sihombing, Kadisnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH, dan perwakilan Bank Indonesia Dedi mengupas tuntas bahwa program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau Pekerja/Buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Program yang merupakan realisasi dari janji Presiden Jokowi ini awalnya bertujuan untuk peningkatan SDM, namun karena pandemi covid, program ini berubah menjadi program semi bansos. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan program kartu prakerja dilaksanakan sejak tahun 2020 atau telah berjalan selama 3,5 tahun dan akan berlanjut hingga tahun 2024 nanti. “Untuk keberlangsungan kartu prakerja tentu saja akan menyesuaikan dengan hasil evaluasi dan kepala negara selanjutnya. Tetapi seyogyanya dalam perjalanan suatu bangsa itu harus dilanjutkan, karena jika memulai dari awal butuh untuk riset kembali. Hal ini tentu tidak efektif,” ujarnya. Meski baru berusia 3,5 tahun, ternyata banyak negara lain yang ingin belajar program kartu prakerja ini, diantaranya Kamboja, Maroko, dan korsel. Di NTB sendiri pada gelombang terakhir, peserta kartu Prakerja sebanyak 11.861 orang dengan pendaftar sekitar 53 ribu lebih. Melihat animo yang besar di NTB, Puspa menyampaikan kuota kartu prakerja akan ditambah pada periode selanjutnya. Sambil menunggu program regular kartu Prakerja, masyarakat bisa mengikuti Indonesia Skills Week yang berisi berbagai macam pelatihan secara online dengan gratis, murah dan mudah selama 1 minggu. Puspa mengungkapkan peserta kartu prakerja paling banyak berasal dari Kab. Lombok Timur dengan jumlah 4.400 orang, disusul oleh Kab. Lombok Barat dengan 2.200 orang, Kab. Lombok Tengah 1.500 orang, kemudian Kota Mataram dan Kab. Sumbawa Barat (KSB) paling sedikit, yaitu 79 orang. “Pendaftar dan peserta kartu prakerja paling banyak adalah lulusan SMA dengan usia rata2 di bawah 35 tahun atau generasi milenial dan generasi Z. Program pelatihan yang paling banyak diminati diantaranya pelatihan pengembangan diri, teknik ketepatan waktu, pemecahan masalah kompleks, belajar kepememimpinan, e-commerce, membangun website, manajemen data dan database,” terang Puspa. Sebelum memulai pelatihan, setiap peserta mengikuti pre-test untuk mengetahui kemampuan dasar dari peserta. Hasil pre-test peserta kebanyakan di angka 40, namun setelah mengikuti pelatihan selama 15 jam peserta kembali di test dan hasilnya menunjukkan skor 60 ke atas. “Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh peserta pelatihan. Indikator inilah yang membuat program kartu prakerja dinilai efektif dalam meningkatkan SDM, sehingga dilirik oleh negara lain,” ujar Denni. Kadisnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH menanggapi tentang sedikitnya pendaftar di KSB disebabkan oleh kendala sinyal untuk online, karena lokasinya yang masih jauh dari jangkauan BTS sinyal. Apalagi kondisi geografis Pulau Sumbawa yang berbukit-bukit mengharuskan BTS sinyal harus ditempatkan di tiap-tiap bukit agar jangkauan sinyal internet lebih luas lagi. Dengan dibukanya pelatihan kartu prakerja skema normal, Aryadi berharap pelatihan secara offline lebih diprioritaskan untuk daerah-daerah yang lokasinya terpencil, seperti sejumlah daerah di NTB yang masih blank spot. Pemerintah daerah, kata Gde Aryadi berharap pelatihan offline kartu prakerja tidak hanya dibuka di Kabupaten-Kabupaten di Pulau Lombok, tetapi juga di Pulau Sumbawa agar cakupan penerima manfaat program kartu prakerja lebih luas lagi. “Apalagi ada 3 proyek strategis yang perlu lebih awal disiapkan tenaga kerjanya, baik hard dan soft skill, yakni pengembangan kawasan industri smelter di KSB, kemudian pengembangan food estate di Labangka Sumbawa dan kehadiran PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) di Hu’u Dompu yang kini sedang melakukan eksplorasi pertambangan mineral pada areal seluas 29.000 hektar,” terang Aryadi. Perwakilan Bank Indonesia, Dedi menyampaikan bahwa banyak kemudahan yang diperoleh dengan adanya kemajuan teknologi. Namun banyak pula yang harus dijaga, terutama informasi pribadi. Jangan sampai informasi pribadi dijadikan objek social engineering dari pihak tertentu. Jadi bijaklah dalam menggunakan teknologi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untungnya program kartu prakerja memiliki quality control yang sangat baik, sehingga keamanan dari informasi pribadi peserta lebih terjaga. “Pada dasarnya kita harus berprinsip untuk memberikan yang terbaik. Sebagai mitra Prakerja, LPK harus memiliki kriteria yang bagus agar bisa memberikan pelatihan yang terbaik kepada masyarakat,” ujar Dedi. Direktur Operasi dan Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing terkait dengan data di database Prakerja saat ini masih aman. Tim Kartu Prakerja telah menyiapkan tenaga kerja yang profesional di bidang IT untuk menjaga keamanan. Jika ada hacker/virus yang datang, kartu Prakerja telah menyiapkan prinsip-prinsip keamanan. Bahkan karyawan yang bekerja di tim kartu Prakerja tidak bisa sembarangan mengakses/meminta data peserta kartu Prakerja. Jadi, jika ada yang meminta data kartu Prakerja untuk sampel penelitian, pihak kartu Prakerja hanya memberikan data sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. Pada sesi tanya jawab: Surya dari Lombok Timur angkatan 5 kartu prakerja tahun 2020 saat ini sudah bekerja di BUMN sebagai karyawan outsourcing. Ia mengikuti 3 pelatihan, yakni Customer Service, English for sales person, cara menghasilkan uang dari Whatsapp. Surya menanyakan tentang seberapa efektif rekrutmen Prakerja pertama dan bagaimana bisa menjadi karyawan tetap. Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan untuk menjadi karyawan tetap, kartu Prakerja dan Kadisnakertrans tidak memiliki wewenang dalam hal itu. Jika ada jalur spesial, maka berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, Ia berpesan bahwa peserta kartu prakerja harus memiliki semangat juang yang tinggi, yakinkan diri bahwa layak mendapatkan pekerjaan tertentu. Jangan ragu untuk menunjukkan potensi diri, agar perusahaan tertarik merekrut sesuai dengan kompetensi dimiliki. Penanya kedua, Ahmad Satria dari Lombok Tengah mengikuti kartu prakerja pada gelombang 43 dengan pelatihan belajar rumus excel dan saat ini sudah bekerja sebagai operator pada kampus swasta di Gerung. Ia menanyakan apakah bisa mengambil pelatihan lagi jika saldo sudah habis. Menanggapi pertanyaan ini, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan jika ingin upskilling tetapi saldo Prakerja sudah habis, maka bisa mengikuti Indonesia skills week yang menyediakan 100 pelatihan gratis dan 64 pelatihan dengan biaya Rp. 20.000. “Saya berharap alumni prakerja memiliki jiwa mandiri, terdidik, disiplin, optimis dan pantang menyerah,” ujar Puspa. Penanya ketiga, Hairul Patoni dari Lombok Barat menjadi peserta kartu Prakerja pada Gelombang 13 dan mengikuti pelatihan menjahit. Ia menanyakan tentang bagaimana mengikuti Indonesian skills week, tetapi akun Prakerja sudah tidak aktif. Direktur Operasi dan Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing menjawab bahwa sejak tahun 2022 pihak kartu prakerja meminta permission location untuk mendata kesesuaian antara alamat yang didaftarkan sesuai KTP dengan domisili sebenarnya. Penanya keempat, Felicia Nurlaili dari Mataram menjadi peserta kartu Prakerja pada tahun 2021. Ia menanyakan adakah komunitas alumni untuk memperluas usaha. Menjawab pertanyaan tersebut, Perwakilan Bank Indonesia Dedi menginformasikan bahwa selain Indonesia skills week, pihak kartu Prakerja juga menciptakan komunitas alumni yang akan dikelompokkan berdasarkan lokasi domisili dan jenis usaha. “Adanya pengelompokan ini berfungsi untuk menjalin silahturahmi dengan sesama alumni dan dapat memperluas jaringan usaha masing-masing,” ujarnya.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article