26.5 C
Mataram
Thursday, December 12, 2024

Tudingan Pengerusakan dan Pemalsuan Dokumen Ditepis Nazhir Ponpes Al Hananiyah

Must read

Lombok Tengah, NTB – Pihak nazhir atau penerima wakaf Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hananiyah Sebenge, Praya, Lombok Tengah siap tempuh jalur hukum atas tudingan pengerusakan ponpes dan pemalsuan dokumen Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Sekertaris nazhir, M. Azwar Fuadi mengatakan, tudingan pemalsuan dokumen yang ditujukan kepada pihak jajaran nazhir merupakan tudingan yang tidak benar.

“Dokumen ini bukan merupakan ranah kami, namun kepemilikan SK Nazir ini dikeluarkan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Nusa Tenggara Barat (NTB) kemudian disahkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Praya. Dan ini kami secara prosedur sudah sesuai kami laksanakan,”katanya kepada wartawan Senin, 31 Juli 2023.

Ia yang memiliki bukti legal standing yang sah sesuai dengan Surat Keputusan (SK) BWI NTB nomor 11/BWI-NTB/2023, atas nama TGH M. Satibi sebagai ketua Nazir, M Azwar Fuadi Sekertaris, H Damanhuri Bendahara, M Nasihi anggota, dan Ustad Hayyun Anggota.

Kelim nazhir ini disahkan BWI per tanggal 20 Maret 2023.

“Kalau dikatakan ini palsu, maka mana yang asli tunjukkan kepada kami,”ucapnya.

“Kami siap mengawal ini secara pidana maupun perdata, kami tidak pernah merasa memalsukan. Kami sudah lakukan sesuai prosedur hukum. Maka, dugaan tudingan ini kami katakan itu tidak benar,”tambahnya.

Selanjutnya, tentang pengerusakan itu tidak ada, ia yang sebagai nazhir bahkan mengemban amanah dan tanggung jawab, yakni menjaga harta benda wakaf, melindungi dan pengembang harta wakaf, hal ini sesuai dengan UU wakaf nomor 4 pasal 41 ayat 2 tahun 2004.

Terlebih lagi berbicara data otentik yakni tanah pawakif ini ada dua surat wakaf, dimana atas nama H Abdul Hanan Ali. Diantaranya dengan seluas 27 are pada tahun 1998. Dan dengan pawakif yang sama seluas 30 are di tahun 2015.

“Atas dugaan tudingan pemalsuan dan Pawakif yang dikatakan pihak sebelah wakaf dua bidang tanah dengan Pawakib berbeda itu keliru, dimana sebenarnya keduanya hanya satu Pawakif yakni H Abdul Hanan Ali,” bebernya.

Areal ya g dikatakan dirusak bahkan pihaknya katakan saat ini sedang membangun gedung serbaguna, bahkan ia sebagai Nazir membangun dengan dana pribadi untuk pendidikan sebagai wujud pengabdian masyarakat dan ummat. Dan ia pastikan tidak ada sarana dan fasilitas yang dirusak.

“Kami hanya memindahkan fasilitas bermain anak ke tempat yang lebih representatif, dan di lokasi halaman TK ini kita akan dibangun gedung serbaguna,”tandasnya. (Anwar)

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article