Malam sebelum keberangkatan pada esok paginya, hati Mamad (Sapaan Akrabnya) sudah diselimuti perasaan gundah gulana, karena berdasar cerita pengalaman dari beberapa kerabatnya bahwa trek atau jalan menuju Sembalun yang menantang, dengan jalan menanjak dan menurun yang Ekstrim.
“H-1 Keberangkatan, saya sudah deg-degan, dengar cerita dari teman-teman bahwa jalan menuju sembalun itu ekstrim menanjak dan menurun, Maklumlah ini kan pertama kalinya saya ke Sembalun.” Cerita Nuaiman Muhammad, saat diwawancari Wartawan TV9.com
Mamad, yang berasal dari luar daerah Lombok itu, berangkat ke Sembalun menggunakan kendaraan roda dua bersama istrinya, dengan perasaan penasaran untuk tahu lebih banyak tentang panorama keindahan Pulau seribu Masjid ini.
“Saya warga asal Jawa Timur, sudah sekitar dua tahunan tinggal di Lombok, tapi belum pernah sampai ke Sembalun, melihat dari poto-poto yang beredar di Medsos sembalun itu indah luar biasa, makanya sangat penasaran untuk tahu langsung ke lokasi.” Tuturnya.
Beberapa jam perjalanan dari Praya, Lombok Tengah, setelah sampai ditanjakan pertama, rasa takutnya pun hilang seketika dengan pertunjukan keindahan alam Pusuk yang sangat menawan. Menurutnya rasa takut dan capek dapat terobati dengan pemandangan yang indah dari ketinggian, dengan suasana suhu alam yang sejuk.
Setelah beristirahat sejenak kemudian ia melanjutkan perjalanan untuk menyusuri lembah sembalun yang dikelilingi oleh perbukitan sepanjang mata memandang.
“Selain pemandangan alam yang sangat indah, didukung juga dengan suhu cuaca yang dingin sejuk, Sembalun pas sekali untuk Honeymoon, kami sangat menikmati sekali panorama indah ini.” Tutupnya. (Naf/Let)