LOMBOK TENGAH, NTB – Kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami penurunan. Berdasarkan data terakhir, kasus stunting turun pada angka 17,16 persen.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan kasus stunting di Lombok Tengah terbilang cepat, lantaran jika dilihat dari tahun 2018 kasus stunting pada angka 31 persen, kemudian turun pada 2020 dengan jumlah 27 persen.
Pada tahun 2021 berada pada angka 21,81 persen hingga di tahun 2022, pada angka 20 persen.
Kemudian penurunan 17 persen dimulai perbulan Februari 2023 lalu, dengan jumlah balita yang masih menderita stunting sebanyak 15 ribu orang dari jumlah balita di Lombok Tengah sebanyak 90 ribu balita.
Sementara upaya yang dilakukan dalam penanganan stunting di antaranya gotong royong bakti stunting yang dilakukan di 15 desa lokus di Lombok Tengah, ditambah beberapa desa dengan kasus stunting yang cukup tinggi.
Selain itu, intervensi bupati untuk bantuan stunting sebanyak 33 desa untuk gotong royong bakti stunting, dengan pemberian telur 2 butir perhari.
Dengan melihat penurunan kasus yang terjadi, Lombok Tengah optimis dapat mencapai target dari pemerintah pusat, yakni 14 persen di tahun 2024.
