Lombok Tengah, NTB – Tidak kurang dari 200 hektar tanaman palawija di Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah terancam gagal panen.
Hal itu disebabkan karena kurangnya pasokan air ke desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Barat itu.
Kepala Desa Labulia Mahjat mengatakan, untuk saat ini ada 4 dusun yang terdampak, diantaranya Dusun Tomber, Labulia, Enjak dan Dusun Batu Tinggang.
“Yang terdampak oleh kekeringan ini ada 4 dusun, yakni Dusun Tomber, Labulia, Enjak dan Batu Tinggang” ungkapnya kepada wartawan.
Sementara itu, tanaman palawija yang mengalami kekeringan kebanyakan jagung, kedelai dan kacang-kacangan.
“Sudah parah sekali, terutama jagung, kedelai dan kacang hijau” katanya.
Selain itu Mahjat mengaku sudah ada penyaluran air dari Bendungan Batujai, namun debutnya tidak terlalu besar.
“Sudah kita terima penyaluran air dari bendungan, tapi debitnya kecil, tidak seperti biasanya” jelasnya.
Melihat kondisi ini, pihak desa sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Lombok Tengah untuk mencari jalan keluar agar sawah petani bisa diairi.
“Kita sudah lakukan koordinasi dengan dinas terkait, karena sawah ini harus segera terairi” sambungnya.
Sementara di sisi lain, beberapa dusun juga mengalami kekurangan air bersih, khususnya yang paling terdampak di Dusun Batu Tinggang.
“Untuk kekeringan air bersih, hanya di batu tinggang, dan itu sudah kita koordinasikan dengan BPBD dan PDAM” bebernya. (Anwar)