28.9 C
Mataram
Saturday, March 22, 2025

Dit Polairud Polda NTB Selamatkan Awak Kapal Nelayan yang Terbakar di Perairan Gili Air

Must read

Lombok Utara, NTB – Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menyelamatkan sejumlah awak kapal nelayan yang mengalami kebakaran di perairan Gili Air, Lombok Utara.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (4/3) pagi, ketika kapal nelayan mengalami korsleting mesin yang memicu kobaran api di bagian belakang kapal. Para nelayan yang panik segera berusaha menyelamatkan diri, dengan melompat ke laut.

Kapal nahas tersebut dikemudikan kapten Herianto (35) bersama dua anak buah kapal (ABK), Rusiadi (24) dan Fitra Wandani (20).

Tim patroli Dit Polairud yang tengah beroperasi di sekitar lokasi segera merespons panggilan darurat dan bergerak cepat menuju titik kejadian. Dengan peralatan keselamatan lengkap, petugas Dit polairud bersama Basarnas, Sat Polair Polres Lombok Utara, TNI AL, dan Syahbandar berhasil mengevakuasi seluruh awak kapal ke kapal patroli. Meski kapal hangus terbakar, beruntung seluruh awak kapal berhasil selamat setelah dievakuasi tim gabungan.

Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol. Andree Ghama Putra, menyatakan bahwa kejadian ini menjadi pengingat bagi para nelayan untuk selalu memeriksa kondisi kapal sebelum melaut.

“Kami mengimbau para nelayan untuk lebih waspada dan memastikan kelayakan mesin serta perlengkapan keselamatan sebelum berangkat. Kami juga siap memberikan pelatihan dan sosialisasi terkait keselamatan di laut,” ujar Kombes Pol Andree Ghama Putra.

Menurut keterangan para korban, kapal mereka bertolak dari Pelabuhan Kaung, Kabupaten Sumbawa Besar, pada Senin (3/3/2025) malam menuju Bali. Namun, saat melintas di perairan Gili Meno pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WITA, tiba-tiba muncul asap dari bagian belakang kapal, tepatnya di sekitar knalpot mesin.

Sementara itu, kapal yang terbakar tak bisa diselamatkan. Api melahap habis badan kapal beserta isinya, termasuk ikan kerapu seberat 1,5 ton yang disimpan dalam aquarium kapal. Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp230 juta.

Saat ini, kepolisian dan instansi terkait masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Pihaknya mengingatkan agar para nelayan lebih waspada, dalam memeriksa kondisi mesin dan kelistrikan kapal sebelum berlayar.

“Keselamatan di laut adalah tanggung jawab bersama. Jika ada kejadian darurat, segera laporkan agar tim bisa bertindak cepat,” tutupnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, diharapkan para nelayan lebih berhati-hati dan selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk saat berlayar di lautan.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article