Lombok Tengah, NTB – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Lombok Tengah menduga adanya kecurangan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang terjadi, pada Rabu kemarin.
Pasalnya, dari 3316 saksi yang ditaruh di setiap tempat pemungutan suara (TPS) hampir seluruhnya membawa C1 hasil salinan berupa fotokopi, bukan salinan C1 yang asli.
Hal itu pun menjadi catatan penting baginya untuk menduga adanya permainan dalam proses Pemilu ini.
“Dan ini yang mengecewakan kami dari pengurus partai. Karena apa. Tentunya ini akan menjadi peluang untuk terjadinya hal-hal yang tidak kami inginkan,” kata Ketua DPD Partai Perindo Lombok Tengah Lalu Edi Gunawan, kepada awak media saat konferensi pers di kantornya, Jumat (16/2/2024).
Perindo melihat dugaan kecurangan Pemilu ini bisa saja terjadi. Mengingat C1 hasil salinan copyan ini akan dianggap tak terlalu kuat di tahapan pleno di tingkat kecamatan.
“Maka kami menyerukan kepada seluruh saksi partai untuk benar-benar mengawal ke tahap berikutnya. Yaitu pleno kecamatan yang akan dimulai besok pagi,” ujarnya.
Menurut Edi, berdasarkan informasi yang ia terima dari sejumlah partai politik lainnya. Hampir seluruhnya mendapatkan perlakuan yang sama. Yakni mendapatkan C1 hasil salinan berupa copyan atau bukan yang asli.
“Tetapi saya tidak tau apa kendalanya sehingga mereka memberikan yang copyan, dan ini patut kita antisipasi bersama demi pemilu yang jujur dan adil,” imbuhnya.
Lebih jauh, Edi menjelaskan bahwa seharusnya hal semacam itu tak terjadi. Mengingat di dalam kotak suara KPU telah membekali KPPS dengan C1 salinan asli sesuai jumlah peserta pemilu.
“Bagaimana kalau misalnya C1 copyan ini dianggap tidak kuat pada tahapan pleno berikutnya, ini kan menjadi soal. Dan ini bisa saja menjadi ruang,” beber Edi.
Pihaknya pun meminta KPU Kabupaten Lombok Tengah untuk segera memberikan penjelasannya. Hal itu penting baginya agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti Pemilu 2019 lalu.(An)