Lombok Barat, NTB – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Barat Damayanti Widyaningrum turun langsung meninjau lahan pertanian warga yang mengalami kekeringan di Dusun Bontage, Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan.
Kunjungan ini juga sekaligus meninjau pompa air untuk mengairi persawahan warga,dan untuk sember air langsung diambil melalui sungai terdekat.
Dari data yang ada, sekitar 197 heaktar lahan pertanian di Kecamatan Kuripan dilaporkan mengalami kekeringan lantaran menipisnya pasokan air.
Sementara di Kecamatan lain seperti Gerung terdapat 58 heaktar yang juga terdampak kekeringan, Kecamatan Sekotong 8 heaktar dan Lembar 137 heaktar.
Kemudian untuk penanganan, Dinas Pertanian setempat mengkalim sudah mengatasi persoalan tersebut dengan program pompanisasi atau pompa air.
“Kita sudah memebrikan pompanisasi dan sudah tertanagani sekitar 131 heaktar jadi tiggal 66 hektar belom tertangani dan itu kita akan tangani lagi dengan pompanisas,” kata Damayanti disela-sela kunjunganya, [31-05-24].
“Petani disini kekuranganyakan hanya pompa air. Kami tahun ini, Dispertan melalui Kementerian Pertanian tahun ini akan berikan bantuan pompa dan sekarang pompa yang sudah ada di kantor sekitar 41 unit dan 41 unit kita akan bagikan kepada kelompok-kelompok yang memang lokasi-lokasi tadah hujan dan biasa selalu kekeringan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Beriuk Pade Mele Dusun Butage Desa Giri Sasak menilai, bantuan pompa air itu sudah tepat sesuai dengan kebutuhan warga sekaligus berharap agar bantuan yang akan diberikan agar tepat sasaran. “Semoga tepat sasaran,” kata Junaidi.
Musim kekeringan ini dipridiksi hingga bulan Agustus mendatang, dengan demikian para petani diminta untuk lebih waspada agar tidak mengalami gagal panen.
Disela-sela kunjungan juga Kadispertan terlihat berbincang dengan para petani sekaligus mendengarkan keluhan.