Lombok Tengah, NTB – Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah sangat menyayangkan adanya penghadangan supir travel luar di kawasan Mandalika beberapa waktu lalu.
Hal itu karena dapat mencoreng nama pariwisata Mandalika, terutama menjelang event internasional MotoGP.
“Kita sangat menyayangkan kejadian penghadangan ini, karena tentu akan merusak citra pariwisata kita di Mandalika” kata Kadis Pariwisata Loteng, Lendek Jayadi kepada wartawan Senin, 11/11/2022.
Pihak dinas pun mengambil langkah cepat dengan melakukan koordinasi kepada asosiasi, agar nantinya bisa diteruskan ke pengemudi travel setempat sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
“Kita sudah berkoordinasi ke asosiasi agar bisa menyadarkan para pengemudi travel ini, agar bisa welcome” cetusnya.
Sementara kaitannya dengan awik-awik desa, dispar tidak mempermasalahkan jika sinkron dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Jika ada awik-awik desa, silahkan buat asalkan bisa sejalan dengan teknologi, karena sekarang kan sudah serba online” paparnya.
Sementara sebelumnya diketahui seorang pengemudi travel online asal Kota Mataram, dihadang sejumlah oknum sopir travel saat mendapatkan order penumpang di salah satu Hotel di Kawasan Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Dalam Video berdurasi 1.30 detik itu terlihat pengemudi mobil online, dibentak-bentak oleh oknum sopir di daerah setempat. Video itu viral di media sosial WhatsApp grup. (Anwar)Lombok Tengah, NTB – Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah sangat menyayangkan adanya penghadangan supir travel luar di kawasan Mandalika beberapa waktu lalu. Hal itu karena dapat mencoreng nama pariwisata Mandalika, terutama menjelang event internasional MotoGP. “Kita sangat menyayangkan kejadian penghadangan ini, karena tentu akan merusak citra pariwisata kita di Mandalika” kata Kadis Pariwisata Loteng, Lendek Jayadi kepada wartawan Senin, 11/11/2022. Pihak dinas pun mengambil langkah cepat dengan melakukan koordinasi kepada asosiasi, agar nantinya bisa diteruskan ke pengemudi travel setempat sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali. “Kita sudah berkoordinasi ke asosiasi agar bisa menyadarkan para pengemudi travel ini, agar bisa welcome” cetusnya. Sementara kaitannya dengan awik-awik desa, dispar tidak mempermasalahkan jika sinkron dengan perkembangan teknologi saat ini. “Jika ada awik-awik desa, silahkan buat asalkan bisa sejalan dengan teknologi, karena sekarang kan sudah serba online” paparnya. Sementara sebelumnya diketahui seorang pengemudi travel online asal Kota Mataram, dihadang sejumlah oknum sopir travel saat mendapatkan order penumpang di salah satu Hotel di Kawasan Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dalam Video berdurasi 1.30 detik itu terlihat pengemudi mobil online, dibentak-bentak oleh oknum sopir di daerah setempat. Video itu viral di media sosial WhatsApp grup. (Anwar)